kopi
kangkung
padi
Selasa, 18 Februari 2014
cara bertanam kopi
1. PEMBIBITAN
Bibit tanaman
kopi dibedakan menjadi 2. yaitu:
* Biji
(zaailing)
Yang berasal
dari pembiakan generatif.
* Sambungan
/ stek
Yang
merupakan hasil dari pembiakan vegetatif
Untuk kedua
jenis bibit tanaman kopi tersebut, kita harus bisa memilih biji serta pohon yang
memang sudah diketahui kualitasnya. Selain itu, cara penyimpanan biji juga
harus diperhatikan supaya tidak mengurangi kualitas dari biji itu sendiri. Cara
menyimpan biji yang baik adalah dengan menyimpan biji ke dalam peti yang diberi
lapisan kain yang telah diberi minyak terpentin dengan dosis 1 cc / 100 cm2.
Jangan lupa untuk mencampur biji dengan bubuk arang dengan perbandingan 3:1
2. PENYEMAIAN
Bila kita
menggunakan bibit berupa biji, maka sebaiknay kita mulai melakukan penyemaian
pada bulan Januari sampai februari. namun bila kita menggunakan bibit
stek, maka kita bisa mulai melakukan persemaian pada bulan Agustus. Sesuaikan
jumlah bibit yang akan disemaikan dengan luas lahan. Semaikan sekitar 150% -
200% dari jumlah rencana penanaman pohon kopi karena belum tentu 100% semua
bibit bisa bertahan dan tumbuh dengan baik.
Selama tahap
persemaian, lakukan penyiraman 2x sehari, bersihkan dari rumput liar, dan beri
pupuk urea /Za secara teratur
3. PENANAMAN
Setelah
bibit berhasil disemai dan cukup umur, maka langkah selanjutnya adalah kita
memindahkan bibit tanaman kopi dari lahan persemaian ke lahan penanaman.
Perhatikan jarak antar tanaman supaya setiap pohon kopi mendapatkan nutrisi
sesuai dengan kebutuhannya.
4. PERAWATAN & PEMUPUKAN
Perawatan
tanaman kopi mutlak diperlukan untuk supaya tanaman kopi dapat tumbuh dengan
subur. Bersihkan selalu lahan dari rumput liar, beri pupuk secara teratur, dan
yang terpenting adalah selalu memperhatikan kondisi tanaman kopi. Ada beberapa
jenis penyakit yang bisa menyerang tanaman kopi yang sifatnya gampang sekali
menular dan mematikan. Bila ternyata terdapat tanaman kopi yang terjangkit
penyakit, segera obati sesuai dengan petunjuk hingga benar - benar sembuh dan
tidak menular ke tanaman kopi yang lain.
Satu hal
yang jarang sekali diperhatikan oleh para petani kopi adalah sering memanen
kopi sebelum biji kopi siap dipanen. Dalam jangka panjang, kebiasaan seperti
itu tidak hanya berdampak pada kualitas kopi yang dihasilkan, namun juga sangat
berdampak pada kondisi tanaman kopi itu sendiri.
cara menanam kangkung di pekarangan
Kangkung
dalam Polybag/pot
Persiapan Bahan:
1. Polybag diameter 20 cm
2. Biji Kangkung secukupnya
3. Tanah Humus secukupnya
4. Kompos kotoran secukupnya
Cara menanam:
1. Campur tanah humus dengan kompos (1 : 1)
2. Isi Polybag dengan tanah\
3. Tanam biji kangkung di pinggir polybag sebanyak 3 biji, 3.
4. Tutup dengan kompos atasnya.
Persiapan Bahan:
1. Polybag diameter 20 cm
2. Biji Kangkung secukupnya
3. Tanah Humus secukupnya
4. Kompos kotoran secukupnya
Cara menanam:
1. Campur tanah humus dengan kompos (1 : 1)
2. Isi Polybag dengan tanah\
3. Tanam biji kangkung di pinggir polybag sebanyak 3 biji, 3.
4. Tutup dengan kompos atasnya.
Kangkung di
tanam langsung ke lahan
1. Benih
Kangkung darat dapat diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar diperlukan benih sekitar 10 kg. Varietas yang dianjurkan adalah varietas Sutra atau varietas lokal yang telah beradaptasi.
2. Persiapan Lahan
Lahan terlebih dahulu dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur, setelah itu dibuat bedengan membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya adalah 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan + 30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomit.
3. Pemupukan
Bedengan diratakan, 3 hari sebelum tanam diberikan pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 20.000 kg/ha atau pupuk kompos organik hasil fermentasi (kotoran ayam yang telah difermentasi) dengan dosis 4 kg/m2. Sebagai starter ditambahkan pupuk anorganik 150 kg/ha Urea (15 gr/m2) pada umur 10 hari setelah tanam. Agar pemberian pupuk lebih merata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan disamping barisan tanaman, jika perlu tambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 1 dan 2 minggu setelah tanam.
4. Penanaman
Biji kangkung darat ditanam di bedengan yang telah dipersiapkan. Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm, tiap lubang tanamkan 2 - 5 biji kangkung. Sistem penanaman dilakukan secara zigzag atau system garitan (baris).
1. Benih
Kangkung darat dapat diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar diperlukan benih sekitar 10 kg. Varietas yang dianjurkan adalah varietas Sutra atau varietas lokal yang telah beradaptasi.
2. Persiapan Lahan
Lahan terlebih dahulu dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur, setelah itu dibuat bedengan membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya adalah 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan + 30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomit.
3. Pemupukan
Bedengan diratakan, 3 hari sebelum tanam diberikan pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 20.000 kg/ha atau pupuk kompos organik hasil fermentasi (kotoran ayam yang telah difermentasi) dengan dosis 4 kg/m2. Sebagai starter ditambahkan pupuk anorganik 150 kg/ha Urea (15 gr/m2) pada umur 10 hari setelah tanam. Agar pemberian pupuk lebih merata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan disamping barisan tanaman, jika perlu tambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 1 dan 2 minggu setelah tanam.
4. Penanaman
Biji kangkung darat ditanam di bedengan yang telah dipersiapkan. Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm, tiap lubang tanamkan 2 - 5 biji kangkung. Sistem penanaman dilakukan secara zigzag atau system garitan (baris).
Pemeliharaan
Yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan air, bila tidak turun hujan harus dilakukan
penyiraman. Hal lain adalah pengendalian gulma waktu tanaman masih muda dan menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit.
Panen
Panen dilakukan setelah berumur + 30 hari setelah tanam, dengan cara mencabut tanaman sampai akarnya atau memotong pada bagian pangkal tanaman sekitar 2 cm di atas permukaan tanah.
Yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan air, bila tidak turun hujan harus dilakukan
penyiraman. Hal lain adalah pengendalian gulma waktu tanaman masih muda dan menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit.
Panen
Panen dilakukan setelah berumur + 30 hari setelah tanam, dengan cara mencabut tanaman sampai akarnya atau memotong pada bagian pangkal tanaman sekitar 2 cm di atas permukaan tanah.
cara bertanam padi
Pengolahan tanah
- Penebasan rumput-rumput/belukar. Penebasan dilakukan
dengan menggunakan parang. Rumput atau belukar yang sudah ditebas dikumpulkan
di suatu tempat kemudian dibakar.
- Pengolahan tanah.
- Pelumpuran dan perataan tanah.
Keterangan: Pengolahan tanah dilakukan dua tahap.
Setelah pengolahan tahap pertama, tanah digenangi, agar zat beracun terpisah
dari tanah. Tinggi air genangan berkisar antara 5-10 cm. Untuk mengatur tinggi
air genangan dapat dilakukan dengan memperbesar atau memperkecil bukaan pintu
saluran air. Pengolahan tanah tahap kedua dilakukan dua minggu setelah
pengolahan pertama.
Pencarian mutu benih yang akan dipakai:
- Siapkan kain ukuran 20 cm x 30 cm.
- Siapkan benih sebanyak 100 butir kemudian direndam
dalam air selama ± 2 jam.
- Benih yang sudah direndam diletakkan di atas, kain
yang sudah dibasahi (lembab). Tunggu 3-5 hari, kemudian hitung benih yang
berkecambah. Kalau benih yang berkecambah lebih dari 90 butir, berarti benih
tersebut bermutu tinggi.
Persemaian
Persemaian dapat dibuat dengan dua cara yaitu
persemaian basah dan kering.
a. Persemaian basah
- Benih direndam selama 12-24 jam, kemudian di-angkat
dan dibiarkan berkecambah selama 1-2 hari.
- Persemaian dibuat pada lahan yang berair
(macak-macak) dan tidak terluapi air pada saat pasang.
- Luas lahan persemaian 300-500 m2 untuk setiap hektar
pertanaman.
- Tanah untuk persemaian diolah dua kali (sempurna),
bersih dari rumput, belukar, sisasisa tanaman, kayu, batu, atau lainnya.
- Kemudian tanah diratakan dan diberi pupuk.
- Takaran pupuk untuk setiap meter persegi persemaian:
10 gram urea + 10 gram TSP (atau) 14 gram SP 36) + 10 gram KCl.
b.Persemaian kering
Persemaian kering pada dasarnya sama dengan persemaian
basah.
- tempat persemaian dibuat di guludan.
- Benih langsung disemai tanpa direndam. Setelah
disemai ditaburi dengan tanah halus abu sekam.
- Untuk mencegah serangan hama orong-orong, benih
dicampur dengan insektisida seperti furadan 3G sebanyak 1 gram untuk setiap 1
m2 persemaian.
- Untuk mencegah penyakit blas benih dicampur dengan
fungisida seperti Benlate T 20 WP (Benomil) sebanyak 1 gram untuk setiap
kilogram benih. Budi Days Padi di Lahan Pasang Surut
Penanaman
Untuk keberhasilan usahatani padi di lahan pasang
surut berikut ini dianjurkan varietas-varietas yan ditanam menurut berbagai
tipe lahan dan musim. Di lahan pasang surut yang bertipe luapan A dan B,padi
sawah dapat diusahakan dua kali setahun.
Waktu tanam yang dilakukan:
- Musim tanam pertama, penanaman dilakukan pertengahan
Oktober sampai awal November.
- Musim tanam kedua, penanaman dilakukan pertengahan
Maret sampai awal April.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan dua kali yaitu:
- Penyiangan pertama umur 3 minggu setelah
tanam
- Penyiangan kedua umur 6 minggu setelah tanam
Penyiangan dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu:
- Dicabut dengan tangan, kemudian dipendan
dalam tanah.
- Menggunakan alat siang (gasrok).
- Menggunakan herbisida antara lain DMA-6, Gramoxone,
dengan takaran 3–4 liter per hektar dengan volume semprot 400-500 liter per
hektar. Apabila ada tanaman yang mati, diadakan penyulaman (umur 1-2 minggu)
dengan menggunakan bibit yang masih tersedia dan menyapih tanaman yang sudah
tumbuh.
Pemupukan tanaman (menggunakan kamastan)
Takaran pupuk untuk setiap lokasi berbeda, tergantung
pada keadaan lahannya.
Cara pemberian pupuk :
- Pupuk kamastan sebanyak lima tutup botol (50cc) di
campur dalam 15 liter air ( 1 tangki ).
- Kemudian semprotkan secara merata pada seluruh
bagian tanaman terutama daunnya,
lakukan pada pagi atau sore hari dengan jarak waktu setiap 15 HST,30 HST,
45HST,65HST,75 HST. (HST= hari setelah tanam)
lakukan pada pagi atau sore hari dengan jarak waktu setiap 15 HST,30 HST,
45HST,65HST,75 HST. (HST= hari setelah tanam)
- Ketika padi berumur 50-55 hari,jangan disemprot
dengan pupuk cair ataupun di semprot menggunakan pestisida walaupun ada hama,
karena pada umur ini padi melakukan proses perkawinan.
- Keadaan air sawah pada saat memupuk harus
macak-macak.
- Pengapuran penting artinya untuk menurunkan
kemasaman tanah, terutama pada lahan sulfat masam.
- Takaran kapur: 1 ton per hektar.
- Waktu pengapuran: 2 minggu sebelum tanam.
- Keadaan air tanah pada saat pengapuran harus
macak-macak.
Perlindungan Tanaman
Hama yang banyak menyerang pertanaman padi di lahan
pasang surut adalah: tikus, Orong-orong, Kepinding tanah (lembing batu), walang
sangit, wereng coklat. Sedangkah penyakit utama di lahan pasang surut adalah
bias.
Pengendalian hama tikus dapat dilakukan dengan:
- Memelihara kebersihan lingkungan
- Penanaman serempak (satu hamparan sekunder).
- Pemasangan umpan beracun, dengan racun klerat RMB
sebanyak 2 kg per hektar, dan diletakkan di beberapa tempat.
- Melaksanakan gropyokan atau pengemposan menggunakan
belerang.
Panen tanaman padi
Panen dilakukan pada saat tanaman padi menunjukkan tanda-tanda
sebagai berikut:
- Sebagian besar gabah (90%) sudah berwarna kuning.
- Bila digigit gabah patah.
Panen dapat dilakukan dengan menggunakan alat sebagai
berikut:
- Sabit bergerigi
- Reaper
- Stripper. kehilangan hasil pada saat panen dapat
dihindari dengan usaha-usaha sebagai berikut:
- Panen tepat waktu.
- Setelah disabit langsung dirontok (paling lambat 1
hari).
- Saat merontok menggunakan alas (tikar atau terpal)
Langganan:
Postingan (Atom)